Rabu, 29 April 2009

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan
kenaikan laba di 1Q 2009 hingga 3 kali lipat menjadi Rp
920,6 miliar dibandingkan Rp 286,4 miliar tahun lalu.
Pendapatan perseroan per 31 Maret 09 naik 89% YoY
menjdi Rp 2,330 triliun. Kenaikan pendapatan itu
disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan harga batu
bara. Volume penjualan naik 4% menjadi 2,82 juta ton
yang terdiri dari 78% domestik dan 22% ekspor. Harga
jual rata-rata batu bara PTBA di pasar ekspor naik 61%
menjadi USD 96/ton untuk kalori 5900-7000 kcal/kg dan
dipasar domestik naik 79% menjadi Rp 737.000. Khusus
penjualan ke PLTU Bukit Asam dan Tarahan masih
menggunakan harga kontrak tahun 2008, karena harga
kontrak 2009 belum disepakati. Sementara volume angkut
kereta api naik 15% menjadi 2,58 juta ton.



Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menjajaki
peluang membeli 17% saham Adaro Energy (ADRO) yang
akan dilepas oleh konsorsium Goldman Sachs. Saat ini
perseroan juga melakukan uji tuntas 2 perusahaan
batubara untuk diakuisisi. Akusisi tersebut untuk
meningkatkan jumlah cadangan batubara perseroan.



Medco Energi Internasional (MEDC) berharap
penerbitan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun bisa terealisasi
paling lambat Juni 2009. Pernyataan efektif dari Bapepam
diharapkan diperoleh pada pertengahan Mei 2009.

Jasa Marga (JSMR) akan mengusulkan porsi pembagian
deviden 2008 sebesar Rp247.73 miliar atau 35% dari laba
2008 yang mencapai Rp707.79 miliar. Hal tersebut akan
dibahas pada RUPT pada 28 Mei mendatang.

Jasa Marga (JSMR) menanamkan investasi sekitar Rp13,4
miliar untuk melebarkan jalan tol Amplas-Tanjung Morawa,
Sumut sepanjang 1,5 kilometer dengan lebar 12 meter.
Pelebaran jalan tol di km 33,5 tol Belmera (Belawan-
Medan- Tanjung Morawa) itu memang sudah mendesak
karena selama ini jalan tol di kawasan itu masih satu jalur.
Pembangunan dua jalur itu juga dimaksudkan sebagai
upaya peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa tol
Belmera yang terus meningkat, sekaligus untuk
menghindari kecelakaan. Proyek tersebut ditargetkan
selesai pada Juli tahun ini juga.

Laba bersih triwulan I 2000 Bentoel Investama (RMBA)
sebesar Rp 17 miliar atau turun 57% YoY dibanding
periode sama tahun sebelumnya laba bersih Rp 40 miliar.
Penjualan naik sebesar 3% menjadi Rp 1,35 triliun dari Rp
1,3 triliun namun volume penjualan turun menjadi 3,73
miliar batang dari 4,01 miliar batang.


Bank Danamon (BDMN) membeli 20% saham Adira
Dinamika Multifinance (ADMF) senilai Rp 1.6 triliun atau
USD 147 juta. Bank Danamon membeli saham tersebut dari
pemilik lamanya Mega Value Profits Limited, British, Virgin
Island yang tercatat memiliki 20 miliar saham Adira


Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyatakan potensi
kerugian akibat kredit macet akibat penyimpangan dalam
pemberian kredit yang diduga dilakukan oknum pejabat
BRI di kantor cabang Serang sebesar Rp 169 miliar.


Laba bersih per triwulan I 2009 Bank Ekonomi (BAEK)
naik 35,23 % menjadi Rp103,653 miliar dibanding periode
sama tahun sebelumnya yang meraih laba bersih Rp76,645
miliar. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp228,037
miliar dari Rp162,48 miliar dan laba operasional menjadi
Rp95,66 miliar dari Rp74,33 miliar. Bank ini mencatat CAR
sebesar 15.91 % turun dari 16,28 % sebelumnya dan NPL
netto 0,62 % turun dari 0,96 % sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar