Senin, 13 April 2009

Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengalokasikan dana USD
100 juta untuk mendanai proyek anak usaha. Dana itu akan
digunakan untuk meningkatkan kemampuan pipa Transportasi
Gas Indonesia yang 59.87% sahamnya dikuasai PGAS.


Aneka Tambang (ANTM) akan mencari alternatif pembiayaan
bilamana diminta pemerintah untuk membeli 17% saham
Newmont Nusa Tenggara dikarenakan kas perseroan tidak
mencukupi. Adapun perseroan akan menjajaki pembentukan
konsorsium, namun hingga saat ini perseroan belum dapat
memutuskan.

Tambang (ANTM). Antam, mengatakan, pihaknya masih
mempertimbangkan rencana tersebut. Pasalnya, BUMN
tersebut masih terkendala soal pendanaan dan tahun ini fokus
pada proyek aluminium di Tayan, Kalimantan Barat. Antam
pada dasarnya berminat membeli saham Newmont. Namun
Antam harus realistis soal dana yang dimiliki. Untuk itu,
perseroan akan melakukan due diligence. Dari hasil uji
kelayakan itulah, Antam akan menentukan apakah saham NNT
layak dibeli atau tidak. Kelayakan tersebut tentunya
berdasarkan keuntungan apa yang akan didapat Antam jika
membeli saham tersebut.


Bakrie & Brother (BNBR) menjajaki pendanaan baru untuk
melunasi hutang kepada Northstar Pacific Partners Ltd sebesar
Rp 4.26 triliun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan batalnya penerbitan obligasi konversi sebesar Rp
4.26 triliun.


Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan aturan
baru transaksi marjin dan short selling mulai 1 Mei
2009. Dalam aturan baru itu, hanya saham yang likuid yang
bisa diperdagangkan. Selain itu analisa fundamental seperti
jumlah pemegang saham dan price to earning ratio akan
dihitung. Peraturan itu tidak akan diubah kecuali ada
peraturan lain dari Bapepam.

BNBR mencatatkan kerugian FY08 sebesar Rp14,77 triliun dari divestasi 3,6 miliar saham BUMI. Saat ini, perseroan hanya memiliki 16,46% atau 3,19 miliar saham Bumi dari sebelumnya 6,79 miliar saham.
Selain itu perseroan juga rugi Rp247,03 miliar dari penjualan 492,64 juta saham UNSP , rugi Rp76,98 miliar dari jual 758,13 juta saham BTEL, dan rugi Rp2,03 triliun dari penjualan 4,94 miliar saham ELTY. Oleh karena itu, perseroan hanya miliki 46,34% saham BTEL dan 14,85% saham ELTY.


PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berniat untuk membiayai pada tiga proyek perusahaan BUMN yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT PAL Indonesia (PAL) untuk tujuan meningkatkan ekspansi kredit di sektor korporasi pada tahun ini. Dalam pemberian kredit ini perseroan juga siap untuk menjadi pimpinan sindikasi dalam pembangunan proyek pembangkit listrik Aceh yang akan dilaksanakan pada tahun ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar