Kamis, 30 April 2009

Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba bersih triwulan
I 2009 sebesar Rp 1,4 triliun naik 0,8% dibanding
triwulan I 2008 yang sebesar Rp 1,39 triliun. Dana Pihak
Ketiga (DPK) Bank Mandiri menjadi Rp 272 triliun naik
21,5% dibanding Rp 223,9 triliun di 1Q09. Kredit
tumbuh 30,5% menjadi Rp 176,9 triliun dibanding
triwulan I 2008 yang sebesar Rp 135,5 triliun. Rasio
kredit macet (NPL) net naik menjadi 1,46% dibanding
triwulan I 2008 sebesar 1,31%. Total aset Mandiri hingga
akhir Maret 2009 mencapai Rp 347,6 triliun naik 16%
dibanding triwulan I 2008 yang sebesar Rp 299,6 triliun.



Bank Mandiri (BMRI) hingga kini masih mengejar 135
debitor dengan total tunggakan hingga Rp 12 triliun. Jika
tidak segera dibereskan, maka berpotensi mendongkrak
rasio kredit macet atau NPL di kuartal II 2009.


Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan
perolehan laba bersih sebesar 4 kali lipat dari perolehan
laba bersih di kuartal I 2009 sebesar Rp 635 miliar, atau
setara Rp 2,54 triliun hingga akhir 2009. Pencapaian
target tersebut dilakukan perseroan dengan cara
menggenjot fee based income yang ditargetkan sebanyak
Rp 3-4 triliun di akhir tahun 2009.


Bank Central Asia (BBCA) membukukan laba bersih
sebesar Rp 1,6 triliun pada 1Q 2009 meningkat 41,8%
YoY dari sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun. Perolehan
laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan
bunga bersih dan fee based income yang signifikan serta
penurunan tarif pajak pengahasilan.
Manajemen perseroan mengakui perseroan memiliki
obligasi Mobile-8 (FREN) senilai Rp100 miliar yang
terancam default, namun hal tersebut sudah masuk
dalam pecadangan.


Manajemen Bank Central Asia (BBCA) segera
mengoperasikan bank syariah hasil konversi dari Bank
UIB pada September tahun ini. Pada tahap awal bank
syariah tersebut akan beroperasi dengan aset sebesar Rp
705 miliar, namun tidak tertutup kemungkinan perseroan
akan menambah modalnya lagi tahun depan.


Bakrieland Development (ELTY) menargetkan dapat
melakukan serah terima proyek Pullman Bali Legian
Nirwana kepada pembeli sebanyak 100 unit dari 360 unit
yang dikembangkan pada sekitar Juli 2009. Proyek
kondotel itu dikembangkan sebagai proyek residensial
strata title dengan konsep hunian komersial yang dikelola
jaringan Accor International. ELTY menjanjikan tingkat
pengembalian investasi (ROI) 6% dalam dolar AS per
tahun selama 3 tahun pertama untuk kondotel Pullman
Bali Legian Nirwana Resort.


Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) belum
melaporkan rencana pembelian 17% saham Adaro
Energy (ADRO) kepada Kementerian Negara Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Kementerian BUMN
menyatakan belum mengetahui aksi korporasi yang
hendak dilakukan PTBA.


Dalam kasus jual gadai saham Adaro Indonesia – anak
usaha Adaro Energy (ADRO), menurut Deutsche,
pengadilan telah mengizinkan Deutsche Bank untuk
menuntut balik dan menyatakan bahwa Beckett memiliki
utang kepada Deutsche Bank sebesar USD 86 juta yang
tercatat sebagai pinjaman pokok dan bunga di tahun
2001, setelah melakukan penyesuaian terhadap harga
jual saham PT Adaro.



Astra Internasional (ASII) membukukan laba bersih
triwulan I 2009 Rp 1,88 triliun atau turun 17% YoY
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar Rp 2,25 triliun. EPS turun menjadi Rp 463.
Pendapatan bersih Astra Grup mencapai Rp 21,54 triliun
selama kuartal I 2009, turun 1% YoY dibandingkan
dengan Rp 21,78 triliun pada tahun 2008. Laba usaha
turun 16% dari Rp 3,13 triliun menjadi Rp 2,62 triliun.


Laba bersih triwulan I 2009 Semen Gresik (SMGR) naik
31,32% YoY menjadi Rp 681,12 miliar dari Rp 518,65
miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 3,22 triliun dari Rp
2,55 triliun dan laba usaha naik menjadi Rp 865,91 miliar
dari Rp 704,41 miliar. Penghasilan lain-lain naik menjadi
Rp 80,9 miliar dari Rp 35,22 miliar dan bagian laba
perusahaan asosiasi naik menjadi Rp 2,89 miliar dari Rp
1,11 miliar sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp
949,7 miliar dari Rp 740,75 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar