Senin, 04 Mei 2009

Koreksi akibat profit taking d bursa Indonesia hanya terjadi di awal
pekan. Kekhawatiran Kami bahwa indeks dapat tertekan hingga ke
support 1540 tidak terbukti. Bahkan IHSG mengalami rally hingga
perdagangan Jumat (1 Mei) hingga melampaui level 1700. Sentimen
results 1Q09 emiten menjadi katalis pergerakan saham di BEI. Bahkan
pada Selasa (28 Mei) IHSG bergerak anomali terhadap indeks regional
yang secara umum tertekan karena kekhawatiran pandemi Swine
Influenza (Flu Babi) dari Meksiko yang menyebar ke belahan dunia lain.
Saham-saham dari sektor pertambangan, telekomunikasi, banking, saham
grup Bakrie aktif diperdagangkan dan menyumbang pada kenaikan indeks
pekan lalu. Sedang saham perkebunan mengalami tekanan jual, karena
membukukan laba bersih 1Q09 yang signifikan akibat penurunan volume
penjualan dan harga CPO. Meski Telkom membukukan penurunan laba
2008FY YoY tetapi harga sahamnya berhasil rebound mengikuti sentimen
domestik. Rebound indeks Asia dan Dow Jones memberi dukungan bagi
IHSG untuk terjadinya rally. Gejolak politik dalam negeri tentang koalisi
partai dan penentuan capres-cawapres untuk sementara diabaikan
investor.
Meski saham lapis kedua dan ketiga tampak mengimbangi saham lapis
pertama, tapi nilai dan volume transaksi di BEI tercatat tinggi selama
sepekan lalu. IHSG ditutup menguat tipis di akhir pekan ke ke 1729,582.
Laju inflasi bulan April -0,31% mtm dibandingkan 0,22% mtm pada Maret
atau 7,31% YoY sesuai dengan perkiraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar