Kamis, 07 Mei 2009

IHSG berhasil rebound dari koreksi moderat yang sempat
terjadi sepanjang sesi pagi bursa dan justru berakhir dengan
kenaikan signifikan untuk ditutup pada level tertinggi barunya
di 1.798. Penurunan pada saham-saham yang sensitif dengan
suku bunga seperti perbankan dan otomotif, dikompensasi
dengan kenaikan masih pada saham-saham komoditas
dipimpin oleh PGAS, BUMI, INCO dan ANTM. Sentimen PGAS
terangkat oleh upgrade rekomendasi dari Morgan Stanley
dengan target harga Rp2.950. Saham lain yang melonjak
adalah ELSA, masih mengantisipasi placement 37,15% saham
yang dimiliki oleh Tri Daya Esta kepada Pertamina setelah
BUMN terbesar ini cenderung menunjuk Danareksa untuk
merealisasikan rencana tersebut. INDF juga cukup menyita
perhatian pasar setelah target harganya diangkat ke level
Rp2.000 oleh JPMorgan.



Kekhawatiran investor akan hasil stress test perbankan
Amerika setelah Bank of America disebutkan harus menambah
modalnya hingga USD 35 miliar untuk sementara diabaikan
karena sentimen positif domestik dan regional masih
mendominasi sentimen pasar. Untuk pasar Asia di luar Jepang,
yang diwakili oleh indeks MSCI Asia-Pacific, bahkan diprediksi
naik hingga 18% lagi oleh JPMorgan tertolong oleh rendahnya
suku bunga, stimulus dan belanja pemerintah serta
meningkatnya permintaan akan aset berisiko. Jadi selama
pasar belum menemukan alasan kuat untuk melakukan profit
taking secara masif, IHSG tetap berpeluang untuk terus
menguat. Namun hari ini potensi penguatan IHSG masih akan
terbatas hingga level 1.820.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar