Selasa, 12 Mei 2009

IHSG melesat di sesi pagi dan menyentuh level tertingginya
di 1.891 menyusul berlanjutnya aksi beli pemodal atas
sejumlah besar saham favorit, terutama saham-saham yang
terkait komoditas seperti ANTM, TINS, INCO, BUMI, PTBA
dan ITMG. Menyadari bahwa harga saham telah naik
signifikan sejauh ini, profit taking pun merebak di sesi sore
seiring dengan turunnya indeks bursa regional dan futures
indeks Dow Jones. Tidak sedikit saham yang berbalik turun
dari sebelumnya naik tajam, kecuali saham Grup Bakrie
yang masih bertahan dengan rata-rata gain 3,5%. ASII
adalah kontributor penurunan indeks terbesar disusul TLKM,
BBCA dan PGAS. TLKM menemukan alasan untuk turun
setelah melaporkan penurunan laba bersih kuartal I sebesar
22%.

Koreksi yang terjadi tepat setelah menyentuh garis longterm
uptrend indeks di level 1.890 yang terbentuk sejak
Maret 2003, dan kini berubah menjadi garis resistance bagi
indeks, dapat menjadi indikasi awal potensi berlanjutnya
koreksi. Pola dark cloud pada candlestick indeks yang
terbentuk kemarin menguatkan peluang terjadinya koreksi
lanjutan hari ini. Overbought adalah alasan paling kuat
untuk koreksi karena sejumlah saham telah naik melebihi
target kenaikannya untuk akhir tahun 2009 ini. Jika hasil
stress test dan wabah flu babi tidak dapat menjadi pemicu
turunnya indeks, pasar mungkin akan menemukan alasan
lainnya untuk turun. Jika hari ini kembali koreksi, maka
semakin besar potensi indeks untuk terus melemah hingga
setidaknya level 1.740 dalam jangka pendek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar